Perang Aceh : Perang Terlama Di Indonesia
Pada tahun1873 meletuslah perang antara belanda dan aceh yang di tengarai oleh sikap belanda yang mengancam kedaulatan kerajaan aceh dengan cara memperluas kekuasaan belanda di daerah sumatera.Maka mulailah perang aceh dengan didahului serangan pertama belanda yang dipimpin oleh Jendral JHR Kohler pada tanggal 5 april 1873 M.ertempuran dahsyat terjadi tanggal 14 April 1873 antara pasukan belanda dan pasukan aceh Di bawah pinpinan Teuku Imeum Lueng bata.peperangan terjadi di sekitar mesjid baiturrahman. Dalam peperangan ini banyak jatuh korban di kedua belah pihak. Pihak belanda mengalami kerugian besar termasuk terbuhnya mayor jendral J.H.R kohler oleh pasukan aceh. Akhirnya belanda menarik Mundur pasukannya ke daerah Pantai. Artinya serangan pertama Belanda mengalami Kegagalan.
Serangan kedua dilakukan belanda pada 9 desember 1873. Dalam serangan ini belanda melipat gandakan pasukannya di bawah pipinan J.Van Swieten. Pertempuran hebat terjadi di sekitar Istana dan mesjid baiturahman. Akhirnya karena serangan bertubi-tubi akhirnya para pasukan dan Ulam aceh menbakar Mesjid dan mengosongkan Istana. Sultan Mahmud syah meninggalkan istana dan melanjutkan perjuangan.pada tanggal 15 Januari 1874 Istana kerajaan aceh dapat diduduki belanda.
Dr.Snouck Horgronye |
- Memecah persatuan dan kekuatan masyarakat Aceh, karena masarakat aceh rasa persatuan antara Kaum bangsawan,ulama dan rakyat sangat Kuat.
- Menghadapi kaum ulama yang fanatik dalam memimpin perlawanan harus dengan kekuatan senjata.
- Bersikap lunak terhadap kaum bangsawan dan keluarganya, Serta menberi kesempatan mereka menjadi pegawai belanda
Dr.Snouck Horgronye dalam penyamarannya |
tepat karena adanya intel belanda dari kaum Pribumi. Serangan besar- besaran belanda manpu memisah kekuatan pejuang aceh. Teuku Umar ke bagian barat aceh dan panglima Polim ke timur aceh.
Pasukan Marsose |
Sementara itu panglima polim dan tuangku Kumala terus melanjutkan perjuangan. Belanda berhasil menawan istri,ibu dan anaknya. Akhirnya karena serangan yang bertubi-tubi di tambah keluarganya di tawan oleh belanda. Panglima Polim menyerah 6 September 1903. Di pihak lain cut nyak dien berhasil ditangkap belanda pada tahun1906 M. Penagkapa di lakukan setelah pos pertahannya berhasil di kepung oleh belanda. Dia buang ke sumedang Jawa Barat Dan Meninggal dunia pada tanggal 8 november 1908.
Baca Juga
Post a Comment
Post a Comment