-->
5 Mitos Mengenai Covid yang masih Tersebar di Masyarakat

5 Mitos Mengenai Covid yang masih Tersebar di Masyarakat

Sejak awal kemunculannya, covid-19 menjadi topik pembicaraan yang selalu menarik untuk dibahas. Mulai dari gejala covid-19 hingga perkembangan kasusnya setiap hari. 

Merebaknya virus tersebut juga dibarengi dengan berbagai kontroversi. Hal inilah yang membuat virus ini menjadi isu hangat di tengah masyarakat. 

Seiring waktu, segala sesuatu yang berhubungan dengan covid mulai menyebar luas di kalangan masyarakat. Apalagi, virus tersebut tergolong virus baru sehingga penanganannya masih belum diketahui dengan jelas. 

Minimnya pengetahuan masyarakat seputar covid-19, membuat semua informasi yang diterima begitu saja tanpa di cek kebenarannya. Padahal, di antara berita tersebut terdapat sejumlah fakta dan mitos dibaliknya. 

Lalu, apa saja mitos mengenai covid yang masih tersebar di masyarakat hingga saat ini? Berikut simak ulasan lengkapnya..

  • Virus corona dapat menular melalui paket


Pada zaman teknologi seperti sekarang, tentunya tak asing bagi kita dalam melakukan transaksi online. Banyak orang yang mempercayai virus corona dapat menular melalui paket. 

Lalu, bagaimana jika paket tersebut dari Tiongkok? Apakah  paket tersebut mengandung virus corona? 

Jawabannya tidak, hal tersebut dikarenakan sebagian besar virus tidak dapat bertahan lama di permukaan atau suhu panas. Riset mengungkapkan bahwa virus corona dapat bertahan di permukaan seperti gelas, logam, plastik dalam kurun waktu tertentu, yaitu paling lama selama sembilan hari.

Namun, virus tersebut membutuhkan kondisi tertentu untuk bertahan hidup. Virus tersebut harus didukung dengan kondisi yang sesuai, seperti kelembapan, suhu, serta paparan UV yang minim. 

Untuk itu, kecil kemungkinan untuk virus ini dapat bertahan selama beberapa hari hingga berminggu-minggu. Oleh karena itu, kabar yang satu ini tidak perlu dipercayai. 

Sebagai tindakan pencegahan, bukalah paket di luar rumah dan segera buang kemasan luarnya. Kemudian, segera cuci tangan setelah membuka paket. 

Tindakan tersebut tidak lain digunakan untuk meminimalisir kemungkinan terpapar covid-19. 

  • Hewan peliharaan dapat menularkan covid-19


Pada awal kemunculan covid-19, muncul mitos bahwa hewan peliharaan dapat menularkan covid-19. Berita tersebut juga cukup menimbulkan kekhawatiran bagi pemilik hewan peliharaan. 

Namun, berita tersebut hanya mitos belaka. Sejumlah hewan memang berpotensi untuk terpapar virus ini, seperti anjing dan kucing. 

Namun, hewan peliharaan tersebut hanya dapat menularkannya ke sesama spesies. Sejauh ini, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa hewan peliharaan dapat menularkan covid-19 ke manusia.

 Kendati demikian, orang yang berisiko tertular dan orang yang positif COVID-19 dianjurkan untuk membatasi kontak dengan hewan peliharaan. Hal tersebut dikarenakan hewan peliharaan lebih rentan tertular covid-19. 

  • Mesin pengering tangan bisa membunuh virus covid-19


Mesin pengering tangan seringkali kita temui pada wastafel cuci tangan di tempat-tempat umum. Mesin ini biasanya digunakan untuk mengeringkan tangan kita. Apalagi semenjak covid-19 merebak, mencuci tangan menjadi salah satu kebiasaan yang harus kita lakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Setelah mencuci tangan, sebaiknya keringkan tangan kita menggunakan tisu atau mesin pengering tangan. Hal tersebut dikarenakan bakteri dan virus lebih mudah menempel pada permukaan yang basah.  

Namun, belum lama ini beredar kabar bahwa mesin pengering tangan bisa membunuh virus covid-19. Panas dari mesin pengering tangan ini disebut-sebut dapat membunuh virus ini. 

Faktanya, panas dari mesin tersebut berasal dari udara sekitar yang ditarik oleh mesin dan disemburkan kembali dengan kecepatan tinggi. Namun, bukan berarti panas tersebut efektif dalam membunuh virus.

Udara panas yang dihasilkan oleh mesin pengering tersebut hanya berfungsi untuk mengeringkan tangan kita yang basah. 

  • Antibiotik efektif dalam mencegah virus covid-19


Banyak orang yang bertanya-tanya apakah antibiotik dapat mencegah virus covid-19? Jawabannya tidak. 

Hal tersebut dikarenakan antibiotik digunakan untuk mencegah infeksi bakteri. Sementara itu, virus dan bakteri merupakan dua mikroorganisme yang berbeda sehingga cara mengatasinya pun tentunya berbeda. 

Namun, pemberian resep antibiotik biasanya diberikan untuk mengobati atau mencegah infeksi bakteri yang dapat menjadi komplikasi covid-19. 

Kendati demikian, golongan obat ini tidak efektif dalam mencegah virus covid-19.  

  • Pemindai termal efektif untuk memeriksa seseorang terdeteksi virus corona


Sejatinya pemindai termal berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh pada seseorang. Namun, pemindai termal mulai digunakan untuk mendeteksi seseorang terpapar virus ini ketika diketahui bahwa salah satu gejala covid-19 ialah demam. 

Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi orang yang baru terinfeksi virus ini. Hal tersebut dikarenakan membutuhkan dua hingga sepuluh hari sebelum orang yang terinfeksi mengalami demam. 

Untuk itu, pemindai termal hanya efektif digunakan untuk mendeteksi demam pada seseorang bukan untuk mendeteksi seseorang terinfeksi virus corona atau tidak. Apabila ingin mengetahui Anda positif covid atau tidak, Anda dapat melakukan tes yang ditujukan khusus untuk mendeteksi covid-19. Tes tersebut meliputi, rapid test, PCR, atau swab test. 

Itulah 5 mitos mengenai covid yang masih tersebar di masyarakat hingga saat ini. Apabila Anda mendengar rumor lainnya mengenai virus ini, sebaiknya cek dahulu kebenarannya di internet. 

Anda dapat mengambil informasi tersebut dari situs-situs resmi pemerintah atau situs lainnya yang telah dipercaya.Barulah Anda dapat menyebarluaskan berita tersebut sebagai tindakan sederhana untuk menambah wawasan masyarakat akan covid-19. 

Hal tersebut juga tidak lain merupakan tindakan untuk mencegah penyebaran berita hoax mengenai covid-19. Beredarnya berita hoax seputar virus ini justru akan memperkeruh keadaan dan membuat masyarakat semakin panik karena beritanya yang simpang siur. 

Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam menyebarkan berita seputar covid-19 kepada khalayak umum. 

Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment