5 Fakta Menarik Film PKI
Namun tahukah kalian bahwa ada hal yang menarik dalam film walaupun lebih banyak adegan kekerasannya,berikut ini beberapa fakta menarik tentang film ini :
Film G30S/PKI dulu Tontonan wajib
Sejak pertama kali ditayangkan, pemerintahan Orde Baru meminta agar film ini ditayangkan di layar kaca setiap tanggal 30 September. Perintah tersebut dilaksanakan TVRI, yang merupakan satu-satunya stasiun televisi resmi di Indonesia, kemudian diikuti tv swasta lainnya.Dalam beberapa kesempatan, film tersebut ditayangkan di sejumlah sekolah dan institusi pemerintah, bahkan sejumlah pelajar dikerahkan ke lapangan untuk menyaksikannya bersama-sama. Alhasil, film ini didaulat menjadi film yang paling banyak diputar dan ditonton.
Hasilnya cukup mencengangkan, dalam sebuah survei yang dilakukan majalah Tempo, setidaknya 97 persen dari 1.101 siswa yang disurvei telah menyaksikannya dan sekitar 87 persen menontonnya lebih dari satu kali.
Namun, tayangan film ini mulai berhenti sejak era Reformasi bergulir. Penghentian dilakukan setelah banyak pihak yang meragukan kebenaran sejarah dalam film tersebut, termasuk protes dari TNI AU yang merasa terus dipojokkan dalam peristiwa berdarah itu
- See more at: http://duniabaca.com/inilah-fakta-fakta-film-g30s-yang-mungkin-belum-anda-ketahui.html#sthash.QWdWKuxT.dpuf
1. Film G30S PKI adalah tayangan wajib Orba
Film G30S/PKI dulu Tontonan wajib
Sejak pertama kali ditayangkan, pemerintahan Orde Baru meminta agar film ini ditayangkan di layar kaca setiap tanggal 30 September. Perintah tersebut dilaksanakan TVRI, yang merupakan satu-satunya stasiun televisi resmi di Indonesia, kemudian diikuti tv swasta lainnya.Dalam beberapa kesempatan, film tersebut ditayangkan di sejumlah sekolah dan institusi pemerintah, bahkan sejumlah pelajar dikerahkan ke lapangan untuk menyaksikannya bersama-sama. Alhasil, film ini didaulat menjadi film yang paling banyak diputar dan ditonton.
Hasilnya cukup mencengangkan, dalam sebuah survei yang dilakukan majalah Tempo, setidaknya 97 persen dari 1.101 siswa yang disurvei telah menyaksikannya dan sekitar 87 persen menontonnya lebih dari satu kali.
Namun, tayangan film ini mulai berhenti sejak era Reformasi bergulir. Penghentian dilakukan setelah banyak pihak yang meragukan kebenaran sejarah dalam film tersebut, termasuk protes dari TNI AU yang merasa terus dipojokkan dalam peristiwa berdarah itu
- See more at: http://duniabaca.com/inilah-fakta-fakta-film-g30s-yang-mungkin-belum-anda-ketahui.html#sthash.QWdWKuxT.dpufvv
Film G30S/PKI dulu Tontonan wajib
Sejak pertama kali ditayangkan, pemerintahan Orde Baru meminta agar film ini ditayangkan di layar kaca setiap tanggal 30 September. Perintah tersebut dilaksanakan TVRI, yang merupakan satu-satunya stasiun televisi resmi di Indonesia, kemudian diikuti tv swasta lainnya.Dalam beberapa kesempatan, film tersebut ditayangkan di sejumlah sekolah dan institusi pemerintah, bahkan sejumlah pelajar dikerahkan ke lapangan untuk menyaksikannya bersama-sama. Alhasil, film ini didaulat menjadi film yang paling banyak diputar dan ditonton.
Hasilnya cukup mencengangkan, dalam sebuah survei yang dilakukan majalah Tempo, setidaknya 97 persen dari 1.101 siswa yang disurvei telah menyaksikannya dan sekitar 87 persen menontonnya lebih dari satu kali.
Namun, tayangan film ini mulai berhenti sejak era Reformasi bergulir. Penghentian dilakukan setelah banyak pihak yang meragukan kebenaran sejarah dalam film tersebut, termasuk protes dari TNI AU yang merasa terus dipojokkan dalam peristiwa berdarah itu
- See more at: http://duniabaca.com/inilah-fakta-fakta-film-g30s-yang-mungkin-belum-anda-ketahui.html#sthash.QWdWKuxT.dpuf
Film G30S/PKI dulu Tontonan wajib
Sejak pertama kali ditayangkan, pemerintahan Orde Baru meminta agar film ini ditayangkan di layar kaca setiap tanggal 30 September. Perintah tersebut dilaksanakan TVRI, yang merupakan satu-satunya stasiun televisi resmi di Indonesia, kemudian diikuti tv swasta lainnya.Dalam beberapa kesempatan, film tersebut ditayangkan di sejumlah sekolah dan institusi pemerintah, bahkan sejumlah pelajar dikerahkan ke lapangan untuk menyaksikannya bersama-sama. Alhasil, film ini didaulat menjadi film yang paling banyak diputar dan ditonton.
Hasilnya cukup mencengangkan, dalam sebuah survei yang dilakukan majalah Tempo, setidaknya 97 persen dari 1.101 siswa yang disurvei telah menyaksikannya dan sekitar 87 persen menontonnya lebih dari satu kali.
Namun, tayangan film ini mulai berhenti sejak era Reformasi bergulir. Penghentian dilakukan setelah banyak pihak yang meragukan kebenaran sejarah dalam film tersebut, termasuk protes dari TNI AU yang merasa terus dipojokkan dalam peristiwa berdarah itu
- See more at: http://duniabaca.com/inilah-fakta-fakta-film-g30s-yang-mungkin-belum-anda-ketahui.html#sthash.QWdWKuxT.dpuf
Film G30S/PKI dulu Tontonan wajib
Sejak pertama kali ditayangkan, pemerintahan Orde Baru meminta agar film ini ditayangkan di layar kaca setiap tanggal 30 September. Perintah tersebut dilaksanakan TVRI, yang merupakan satu-satunya stasiun televisi resmi di Indonesia, kemudian diikuti tv swasta lainnya.Dalam beberapa kesempatan, film tersebut ditayangkan di sejumlah sekolah dan institusi pemerintah, bahkan sejumlah pelajar dikerahkan ke lapangan untuk menyaksikannya bersama-sama. Alhasil, film ini didaulat menjadi film yang paling banyak diputar dan ditonton.
Hasilnya cukup mencengangkan, dalam sebuah survei yang dilakukan majalah Tempo, setidaknya 97 persen dari 1.101 siswa yang disurvei telah menyaksikannya dan sekitar 87 persen menontonnya lebih dari satu kali.
Namun, tayangan film ini mulai berhenti sejak era Reformasi bergulir. Penghentian dilakukan setelah banyak pihak yang meragukan kebenaran sejarah dalam film tersebut, termasuk protes dari TNI AU yang merasa terus dipojokkan dalam peristiwa berdarah itu
- See more at: http://duniabaca.com/inilah-fakta-fakta-film-g30s-yang-mungkin-belum-anda-ketahui.html#sthash.QWdWKuxT.dpuf
Film G30S/PKI dulu Tontonan wajib
Sejak pertama kali ditayangkan, pemerintahan Orde Baru meminta agar film ini ditayangkan di layar kaca setiap tanggal 30 September. Perintah tersebut dilaksanakan TVRI, yang merupakan satu-satunya stasiun televisi resmi di Indonesia, kemudian diikuti tv swasta lainnya.Dalam beberapa kesempatan, film tersebut ditayangkan di sejumlah sekolah dan institusi pemerintah, bahkan sejumlah pelajar dikerahkan ke lapangan untuk menyaksikannya bersama-sama. Alhasil, film ini didaulat menjadi film yang paling banyak diputar dan ditonton.
Hasilnya cukup mencengangkan, dalam sebuah survei yang dilakukan majalah Tempo, setidaknya 97 persen dari 1.101 siswa yang disurvei telah menyaksikannya dan sekitar 87 persen menontonnya lebih dari satu kali.
Namun, tayangan film ini mulai berhenti sejak era Reformasi bergulir. Penghentian dilakukan setelah banyak pihak yang meragukan kebenaran sejarah dalam film tersebut, termasuk protes dari TNI AU yang merasa terus dipojokkan dalam peristiwa berdarah itu
- See more at: http://duniabaca.com/inilah-fakta-fakta-film-g30s-yang-mungkin-belum-anda-ketahui.html#sthash.QWdWKuxT.dpuf
Sejak
pertama kali ditayangkan, pemerintahan Orde Baru meminta agar film ini
ditayangkan di layar kaca setiap tanggal 30 September. Perintah tersebut
dilaksanakan TVRI, yang merupakan satu-satunya stasiun televisi resmi di
Indonesia, kemudian diikuti tv swasta lainnya.
Dalam
beberapa kesempatan, film tersebut ditayangkan di sejumlah sekolah dan
institusi pemerintah, bahkan sejumlah pelajar dikerahkan ke lapangan untuk
menyaksikannya bersama-sama. Alhasil, film ini didaulat menjadi film yang
paling banyak diputar dan ditonton.
Hasilnya
cukup mencengangkan, dalam sebuah survei yang dilakukan majalah Tempo,
setidaknya 97 persen dari 1.101 siswa yang disurvei telah menyaksikannya dan
sekitar 87 persen menontonnya lebih dari satu kali.
Namun,
tayangan film ini mulai berhenti sejak era Reformasi bergulir. Penghentian
dilakukan setelah banyak pihak yang meragukan kebenaran sejarah dalam film
tersebut, termasuk protes dari TNI AU yang merasa terus dipojokkan dalam peristiwa
berdarah itu
2. Melenceng Dari Sejarah
Enam tahun
setelah resmi ditayangkan ke ranah publik, film ini baru mendapatkan kritikan
pertamanya. Kritik tersebut muncul dalam sebuah milis, di mana akun tanpa nama
tersebut mempertanyakan kekejaman yang ditampilkan terhadap para jenderal.
Lewat pesan
berantai itu, penulis milis mempertanyakan peran pemerintah atas korban-korban
lain yang timbul pasca kup yang gagal. Mereka juga menjalani pelbagai
penyiksaan, bahkan dihukum tanpa melalui proses pengadilan.
Sejarawan
Indonesia, Dr Asvi Warman Adam menuliskan, film G30S/PKI banyak mengandung
kelemahan historis. Salah satunya adalah peta Indonesia yang berada pada ruang
Kostrad sudah memuat Timor Timur sebagai bagian dari Indonesia. Faktanya, pada
tahun 1965/1966 Timor Timur belum berintegrasi.
Tak hanya
soal peta, penggambaran berbagai tokoh dinilai berlawanan dengan fakta sejarah.
Aidit digambarkan sebagai pria perokok berat. Tokoh yang diperankan oleh Syubah
Asa, berulangkali mengisap dalam-dalam rokoknya. Kesannya, Aidit tengah
gelisah, tidak tenang. Faktanya, Aidit bukan sosok perokok berat.
3. Menonjolkan kesadisan
Dengan
durasinya yang panjang, ‘Pengkhianatan G30S/PKI’ memaparkan rencana-rencana DN
Aidit untuk merebut kekuasaan dari tangan Soekarno. Mulai dari rapat-rapat
rahasia, hingga tayangan yang memicu kemarahan umat Islam seperti pembakaran
buku-buku agama dan Alquran.
Di
menit-menit terakhir, film ini mulai menampakkan kesadisannya. Tak sedikit
darah yang dipertontonkan dalam setiap adegan, mulai dari ditembaknya Jenderal
Ahmad Yani oleh pasukan Tjakrabirawa, hingga darah yang menetes dari tubuh Ade
Irma Nasution.
Adegan-adegan
lain yang diperlihatkan adalah proses penyiksaan terhadap 4 pahlawan revolusi
yang tertangkap hidup-hidup. Salah satu adegannya adalah menampilkan penyiletan
ke wajah salah satu korbannya oleh Gerwani, sebelum dibuang ke sumur tua di
Lubang Buaya.
Tak hanya
itu, untuk menambah suasana mencekam, dimasukkan beberapa kalimat tajam namun
dingin. Antara lain, “Darah itu merah jenderal seperti amarah,” dan “Bukan main
wanginya minyak wangi jenderal. Begitu harum. Sehingga mengalahkan amis darah
sendiri.”
4. Propaganda Orba soal bahaya komunis
Film yang
diproduseri Nugroho Notosusanto ini ternyata menarik perhatian Presiden
Soeharto. Sebelum resmi ditayangkan secara umum, mereka yang terlibat dalam
operasi penumpasan PKI sudah terlebih dahulu menyaksikannya.
Pak Harto
yang merupakan salah satu sosok penting di balik gagalnya kup tersebut merasa
film itu layak dipertontonkan ke khalayak. Bahkan, dia berharap cerita yang
diterangkan dapat menggambarkan kekejaman para pendukung komunis terhadap para
jenderal dan rakyat Indonesia.
Sejak itu,
film ini menjadi satu-satunya sumber sejarah yang dipergunakan di tanah air.
Tak hanya itu, masyarakat dilarang memperdebatkan isi film tersebut dan
menjadikan satu-satunya diskursus sejarah pemberontakan.
Tak ada yang
pernah membantahnya. Terdapat pesan antikomunis di awal maupun akhir film yang
dibawakan oleh setiap Menteri Penerangan di era Orba.
5. Jenderal Soeharto Mengenal Komandan G30S PKI
Pada film G30S PKI ada percakapan antara jenderal soeharto dengan bawahannya,bahwa ia mengenal dekat bagaimna oentung (komandan G30S PKI) yang didik oleh pki.Jenderal soeharto tau bagaimana oentung karena dia pernah menjadi komandan dari oentung.Sejarah pun mengatakan hal yang sama pula bahwa begitu dekatnya soeharto dengan oentung sampai-sampai soeharto rela datang pada pernikahan oentung yang diadakan di desa terpencil dan minim transportasi.Memamng bukan hal yang aneh seorang komandan mendatangi acara pernikahan prajuritnya,namun inilah yang aneh mengingat tempat pernikahan oentung yang jauh dan terpencil,bahkan bawahan oentung pun tidak ada yang datang ke sana.
Film G30S/PKI dulu Tontonan wajib
Sejak pertama kali ditayangkan, pemerintahan Orde Baru meminta agar film ini ditayangkan di layar kaca setiap tanggal 30 September. Perintah tersebut dilaksanakan TVRI, yang merupakan satu-satunya stasiun televisi resmi di Indonesia, kemudian diikuti tv swasta lainnya.Dalam beberapa kesempatan, film tersebut ditayangkan di sejumlah sekolah dan institusi pemerintah, bahkan sejumlah pelajar dikerahkan ke lapangan untuk menyaksikannya bersama-sama. Alhasil, film ini didaulat menjadi film yang paling banyak diputar dan ditonton.
Hasilnya cukup mencengangkan, dalam sebuah survei yang dilakukan majalah Tempo, setidaknya 97 persen dari 1.101 siswa yang disurvei telah menyaksikannya dan sekitar 87 persen menontonnya lebih dari satu kali.
Namun, tayangan film ini mulai berhenti sejak era Reformasi bergulir. Penghentian dilakukan setelah banyak pihak yang meragukan kebenaran sejarah dalam film tersebut, termasuk protes dari TNI AU yang merasa terus dipojokkan dalam peristiwa berdarah itu.
- See more at: http://duniabaca.com/inilah-fakta-fakta-film-g30s-yang-mungkin-belum-anda-ketahui.html#sthash.QWdWKuxT.dpuf
Film G30S/PKI dulu Tontonan wajib
Sejak pertama kali ditayangkan, pemerintahan Orde Baru meminta agar film ini ditayangkan di layar kaca setiap tanggal 30 September. Perintah tersebut dilaksanakan TVRI, yang merupakan satu-satunya stasiun televisi resmi di Indonesia, kemudian diikuti tv swasta lainnya.Dalam beberapa kesempatan, film tersebut ditayangkan di sejumlah sekolah dan institusi pemerintah, bahkan sejumlah pelajar dikerahkan ke lapangan untuk menyaksikannya bersama-sama. Alhasil, film ini didaulat menjadi film yang paling banyak diputar dan ditonton.
Hasilnya cukup mencengangkan, dalam sebuah survei yang dilakukan majalah Tempo, setidaknya 97 persen dari 1.101 siswa yang disurvei telah menyaksikannya dan sekitar 87 persen menontonnya lebih dari satu kali.
Namun, tayangan film ini mulai berhenti sejak era Reformasi bergulir. Penghentian dilakukan setelah banyak pihak yang meragukan kebenaran sejarah dalam film tersebut, termasuk protes dari TNI AU yang merasa terus dipojokkan dalam peristiwa berdarah itu.
- See more at: http://duniabaca.com/inilah-fakta-fakta-film-g30s-yang-mungkin-belum-anda-ketahui.html#sthash.QWdWKuxT.dpuf
Baca Juga
Post a Comment
Post a Comment